Terapkan Teknologi Connected Building, Gedung Bisa Hemat Energi 35%
Dharma Simorangkir, Strategy & Market Development Director PT Honeywell Indonesia.
Suplai bangunan commercial real estate, seperti gedung pada periode 2017-2020 diperkirakan akan ada tambahan 40% office space
di Jakarta, di Bali tambah 20% untuk hotel. Apalagi dengan semakin
pesatnya kemajuan teknologi yang mulai merambah ke sektor properti,
terutama bangunan commercial real estate. Honeywell, pemimpin
pasar global dalam bangunan gedung terkoneksi, mengusung teknologi
terbaru connected building untuk memberikan nilai lebih (value) berupa
penghematan 35% biaya operasional, sistem otomasi yang terintegrasi
dengan internet of things (IoT), serta analisis tren ke depan dalam pengelolaan bangunan commercial real estate.
Menurut Dharma Simorangkir, Direktur Strategy & Market Development PT Honeywell Indonesia, belakangan ini terjadi perubahan drastis dari investasi di sektor properti terutama bangunan commercial real estate.
Bila sebelumnya orang berbicara properti hanya soal lokasi, lokasi, dan
lokasi, tapi sekarang tren itu berubah. "Lokasi tetap nomor satu, tapi
ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan orang untuk melakukan
investasi properti terutama gedung,”
Faktor lainnya, seperti keamanan, efisiensi energi, perilaku konsumen,
produktivitas, isu lingkungan, serta sistem yang terintegrasi dan
otomatisasi. Hal itu membuat developer gedung dan stakeholders
berpikir bagaimana caranya membantu menghadapi tren-tren ini. Dharma
menambahkan, Honeywell sebagai penyedia solusi menerjemahkan
faktor-faktor tersebut di tengah pertumbuhan commercial realestate
sebagai sebuah tantangan dan peluang. “Kami mau ditantang untuk
memberikan nilai tambah (value) bagi bangunan gedung,”
Salah satu solusi, menurut Dharma, Honeywell menerapkan teknologi
connected building dengan konsep digital twin (kembaran digital).
Teknologi ini akan memberikan gambaran menyeluruh (holistik) tentang
seluruh aktivitas di gedung. "Kami pasang sensor-sensor di seluruh
gedung yang akan memberikan informasi holistik. misalnya, di lobi ada
berapa lampu yang nyala, berapa pemakaian listrik di gedung itu, ada
berapa orang berada di lobi itu. Ada berapa orang yang masuk lewat lobi
utama. Semua data itu dikumpulkan melalui sensor-sensor yang dimasukkan
dalam software dan diintegrasikan dengan teknologi digital twin. Baru
setelah itu dilakukan analisa,”
Dia mencontohkan, teknologi terbaru ini sudah diterapkan di menara
tertinggi di dunia, yakni Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.
Hasilnya, biaya operasional terutama energi termasuk listrik, air, dan
sumber energi lainnya dapat dihemat 35% per tahun. Alex Pollack,
Presiden Honeywell Indonesia, menambahkan, dengan pengalaman lebih dari
70 tahun, Honeywell memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sudah
teruji di dalam bidang teknologi konektivitas dan software industrial
untuk sektor kendaraan, pesawat terbang, rumah, pabrik, pekerja dan
jalur distribusi. "Kini, kami menghadirkan teknologi mutakhir ini bagi
sektor commercial real estate di Indonesia,"
Honeywell juga telah menyelenggarakan Indonesia Buildings Technology
Symposium di Jakarta yang dihadiri oleh sekitar 200 eksekutif dari lebih
70 perusahaan di Indonesia. Dalam simposium itu dipamerkan, teknologi
bangunan gedung terbaru Honeywell memanfaatkan Internet of Things
(IoT) untuk membantu manajer fasilitas dan pemilik bangunan
meningkatkan efisiensi biaya dan operasional, namun tetap memenuhi
keselamatan dan kenyamanan kebutuhan penghuni bangunan gedung.
Komentar
Posting Komentar